Apa kabar?
Pertanyaan-pertanyaan masih lalu lalang di kepalaku
Pada kisah yang terburu selesai dengan tanda koma
Cuaca oktober kian menyiksa,
Mendung dan sendu, dulu punya kita
Perlu kau tahu adakalanya aku benci dengan lampu kota,
dan bangku kayu, dan tangga,
dan tak mampu aku menguatkan diri sendiri
Alkisah dua manusia perlu batas untuk mengakhiri penderitaan
Menerima kepedihan dan ketidakmungkinan
Menepi atau memilih jalur
Malam itu, hiruk pikuk jalanan agaknya menyadarkanku
Bahwa mendoakanmu sama seperti menyembuhkan luka di tanganku
Sedari awal kita tak pernah betul-betul membenci,
kini yang tersisa hanyalah penyesalan
Berbahagialah.
Yogyakarta, 28 Oktober 2020